Ku Demo Tuhanku

Aku begitu terhibur kala pagi menyambutku..
tepat ketika burung-burung itu bersaut-sautan di pucuk pohon..
kurasakan hawa sejuk yang seolah berlari-lari kearahku hanya untuk sekedar menyapa kulit keringku
Warna jingga yang sedari tadi kulihat berlahan-lahan sembunyi dibalik bukit muqattam
Kubalas senyuman kala mentari itu muncul untuk sekedar memperhatikanku hari ini

Sempat terpikirkan olehku.. apakah kehidupan ini akan selalu sama seperti ini?
Tidur dan bangun bagaikan rutinitas yang bahkan melebihi kewajiban dalam shalat fardhu
Apakah manusia hanya akan terus pasrah dengan takdir yang telah tercipta?
Aku tak ingin mendemo Tuhanku! Bahkan.. aku sangat takut akan kemarahan-Nya
Aku hanya meminta sedikit belas kasihan-Nya ketika takdir buruk menghakimiku kelak
Pembelaan seorang hamba yang tak tahu malu.. kukira..

Bukankah semua kebaikan-Nya telah dilimpah curahkan kepadaku!
Hingga detik ini sekalipun aku masih diberi udara untuk tetap bernafas
Aku pernah berkhayal jika disaat flu berat dan dua lubang kita tak mampu diterobos udara
Dengan waktu yang begitu lama, selepas dari itu menutup mata.. apakah kematian itu terlalu konyol atau malah sebuah kebaikan tuhan untuk mengakhiri penderitaan?
Ternyata aku melupakan sesuatu.. yah bukankah diwaktu tertentu mulut mampu berubah peran layaknya hidung
Memang terlalu berat disaat mempraktekkannya, tapi kuanggap sebagai usaha hamba untuk bertahan hidup
Tuhan pasti akan menghargai usaha hambanya, maka bodoh orang-orang yang lari dari kenyataan tepatnya dari cinta kasih Tuhannya..

Yup.. menjalani kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya
Ibarat seseorang yang ingin sembuh dari penyakitnya
Mungkin itu salah satu pengibaratan tentang kehidupan yang kudapat hari ini
Tuhan aku ingin terus diperhatikan oleh-Mu.. karna kutahu perhatian paling besar-Mu tepat ketika Kau berikan cobaan berat kepada kami. cobaan berat menurut pandangan manusia, namun cobaan yang sesuai menurut tuhanku

semoga kami menjadi hamba-hamba-Mu yang berkualitas yang akhirnya mampu menggenggam garis finis kehidupan dengan senyuman.. harapku dalam hati.